Reformasi adalah suatu pembaharuan yang dilakukan pertama kali oleh seorang yang bernama Martin Luther di Jerman. Reformasi terjadi karena gereja waktu itu menyeleweng dari Alkitab. mereka (pihak gereja) menjual surat indulgensia atau surat penebusan dosa bagi umat Kristen pada waktu itu.
Uskup Agung Albrecht waktu itu menerima 3 jabatan keuskupan yang waktu itu tidak ada orangnya. secara otomatis pendapatan yang diperolehpun bertambah 3x lipat. Tetapi Paus Leo X tidak setuju jika Albrecht menerima gaji 3x lipa, kecuali Albrecht mau membagi gajinya kepada Leo. yang diminta oleh Leo sebesar kurang lebih 10.000 keping emas yang adalah utang Albercht. Albrecht kesusahan untuk melunasinya sehingga dia menuruti pendapat Leo untuk menggandakan surat penebusan dosa dan menjualnya. John Tetzel adalah orang yang menjual surat-surat tersebut secara langsung kepada rakyat Jerman. Menurut
keterangan
Tetzel, surat
penghapusan
dosa
ini
mendatangkan
hasil
yang sangat
besar,
baik
bagi
pembeli
sendiri,
maupun
untuk
keluarganya
dalam
api
penyucian. Kata Tetzel “Kalau
uang
berdenting
di dalam
peti,
melompatlah
jiwa
itu
ke
dalam
sorga”
dan
lagi
“Belum
pernah
rahmat
sebesar
itu
ditawarkan
gereja
semurah
ini!”. seluruh kebobrokan ini akhirnya di ketahui Luther dan membuat dirinya mereformasi gereja. Reformasi ini dimulai pada tanggal 31 oktober 1517. waktu itu Luther memakukan 95 dahlil di depan gereja Wittenberg. 95 dahlil ini berisi keberatan-keberatan Luther terhadap Surat penebusan dosa dan kuasa Paus dan sebenarnya surat itu di pasang untuk mengajak debat. sampai akhirnya nanti muncul aliran yang bernama Kristen Protestan
lalu bagaimana dengan diri kita? apakah juga perlu di reformasi? Efesus 4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, 4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Tidak hanya gereja saja yang perlu direformasi tetapi juga jemaat. Didalam pasal 4 ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu kesatuan jemaat (Efesus 4:1-16) dan manusia baru (Efesus 4:17-32). sebgai pengikut Kristus sudah seharusnya kita melayanaiNya, belajar lebih dalam lagi tentangNya, menjaga relasi dengan Tuhan, agar iman kita setiap hari boleh semakin bertumbuh. namun kita menyadari bahwa didalam proses yang sedang kita alami sekarang tidak bisa dipungkiri bahwa kita seringkali jatuh dalam dosa. Kita sering sekali melupakan Tuhan, kita merasa mampu menghadapi zaman yang sudah rusak ini. Tapi nyatanya justru kita malah mengikuti arus dunia ini. maka dari itu perlu namanya pembaharuan diri yang dilakukan setiap hari dengan memohon pimpinan Roh Kudus.
Hidup yang kita hidupi bukanlah diri kita lagi yang hidup tapi Dia yang hidup. kita diciptakan menurut kehendak Allah, maka seluruh hidup kita seharusnya tidak lagi berpusat pada diri kita sendiri, tetapi kepada Allah. pembaharuan yang sejati adalah pembaharuan yang berlandaskan pada kebenaran Firman Tuhan.
Sumber: Buku "Sejarah Gereja" BPK
lalu bagaimana dengan diri kita? apakah juga perlu di reformasi? Efesus 4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, 4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Tidak hanya gereja saja yang perlu direformasi tetapi juga jemaat. Didalam pasal 4 ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu kesatuan jemaat (Efesus 4:1-16) dan manusia baru (Efesus 4:17-32). sebgai pengikut Kristus sudah seharusnya kita melayanaiNya, belajar lebih dalam lagi tentangNya, menjaga relasi dengan Tuhan, agar iman kita setiap hari boleh semakin bertumbuh. namun kita menyadari bahwa didalam proses yang sedang kita alami sekarang tidak bisa dipungkiri bahwa kita seringkali jatuh dalam dosa. Kita sering sekali melupakan Tuhan, kita merasa mampu menghadapi zaman yang sudah rusak ini. Tapi nyatanya justru kita malah mengikuti arus dunia ini. maka dari itu perlu namanya pembaharuan diri yang dilakukan setiap hari dengan memohon pimpinan Roh Kudus.
Hidup yang kita hidupi bukanlah diri kita lagi yang hidup tapi Dia yang hidup. kita diciptakan menurut kehendak Allah, maka seluruh hidup kita seharusnya tidak lagi berpusat pada diri kita sendiri, tetapi kepada Allah. pembaharuan yang sejati adalah pembaharuan yang berlandaskan pada kebenaran Firman Tuhan.
Sumber: Buku "Sejarah Gereja" BPK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar